shingo sato burgo indonesia tr cutting class

Shingo Sato TR Cutting masterclass at Burgo Indonesia. photo/burgoindonesia.

 

Jakarta – Untuk kali pertamanya, master Transformational Reconstruction (TR) technique asal Jepang, Shingo Sato hadir di Indonesia untuk membagi ilmunya. Bekerjasama dengan Istituto di Moda Burgo Indonesia, Sato menggelar workshop yang berlangsung selama tiga hari dari 5-7 Juli 2023, di The Plaza Office Tower, Jakarta. 

Lahir di Jepang, Shingo Sato mulai mempelajari dunia fashion di Bunka Fashion School, Jepang. Setelah lulus, di usia 22 tahun, ia melanjutkan karirnya di Paris dengan bekerja untuk fashion brand Alaia pada tahun 2006. Setelah itu, Sato tinggal dan melanjutkan karir di Paris selama empat tahun dan kemudian di Milan empat tahun. 

Lama tinggal di Milan membuat Shingo Sato juga mahir berbahasa Italia. Bahkan, katanya bisa jadi lebih lancar berbahasa Italia, daripada Jepang. Cara berpikirnya pun kemudian secara tidak langsung dan lebih mudah, katanya, dalam bahasa Italia. 

Nama atau sebutan untuk “Transformational Reconstruction (TR)” technique sendiri muncul diciptakan sekitar tahun 2010/2011 saat Shingo Sato merilis buku pertamanya. Tujuannya saat itu, ia ingin membuat teknik ini untuk memperlihatkan ada pendekatan lain dalam dunia fashion terutama pembuatan pattern making yang berbeda menggunakan “TR” Technique. Melalui teknik ini masing-masing individu dapat mencoba cara baru dalam teknik pembuatan baju. 

Untuk menyebarluaskan teknik ini, Shingo Sato bekerja sama dengan temannya untuk mendirikan TR Technique Cutting School. Melalui sekolah ini, ia melahirkan para “TR” Master yang dilatih oleh dirinya sendiri untuk menyebarluaskan lagi teknik yang sudah diajarkan ke lebih dari 40 negara yang sudah pernah kunjungi selama ini. 

Hingga saat ini, Shingo Sato telah memiliki sekitar 150 orang yang sudah menjadi “Transformational Reconstruction (TR)” Master. Sehingga teknik ini dapat diajarkan ke masyarakat luas yang tertarik untuk mempelajarinya. 

 

Selama kunjungan ke Jakarta, khususnya Burgo Indonesia, Shingo Sato mengaku sangat senang untuk bisa membagikan ilmu yang baru bagi para peserta yang mengikuti Shingo Sato Masterclass ini. 

Di hari pertama, mereka mempelajari TR Draping technique, dan TR Cutting Dress technique. Lalu dilanjutkan di hari kedua dengan Origami technique dan Bamboo technique. Diakhiri di hari ketiga dengan Origami Seamed dan Origami Reticulated technique. 

Dalam praktiknya, Shingo Sato juga mencoba mengaplikasikan teknik terbaiknya pada kain atau bahan tradisional Indonesia, seperti diantaranya pada Batik Durian Lubuklinggau dan Ulos Batak. Hasilnya, sangat mengesankan. 

shingo sato tr cutting class burgo indonesia

Shingo sato tr cutting class burgo indonesia. photo/burgoindonesia. 

 

Melalui beberapa teknik ini, Shingo Sato berharap para peserta dapat mengaplikasikan teknik ini ke dalam berbagai bentuk pakaian. Sehingga kemampuan kreativitas mereka dapat berkembang terus-menerus dan mereka dapat lebih produktif dalam menggunakan teknik ini.  Lebih jauh, Shingo Sato mengatakan bahwa masing-masing proses dari pola, menyetrika kain sebelum sampai ke tahap jahit harus dilakukan secara rapi dan detail untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 

Jesslin Viola, salah satu peserta yang mengikuti kelas Transformational Reconstruction technique ini merasa senang dan tertarik dengan teknik yang baru dari Shingo Sato. Sebab, sebelumnya belum pernah ada teknik pembuatan ini di Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa dibutuhkan kecepatan dan fokus yang tinggi untuk dapat membuat pola hingga proses jahit sebab setiap proses yang dilakukan membutuhkan cara-cara tertentu. *